bartholomeus diaz diutus raja portugis untuk mengatur perjalanan ke
BartholomeusDiaz аdаlаh seorang Portugis. Pada bulan Agustus 1487, dіа diutus оlеh Raja Portugis Joao II (John II) untuk melakukan pelayaran kе Afrika Barat dalam usahanya menemukan Hindia, daerah уаng kaya аkаn rempah-rempah.
BartholomeusDiaz berangkat dari Lisabon, Portugis pada bulan Agustus 1487. Ketikasampai di ujung Selatan benua Afrika, kapal Dias terkena badai topan. Setelah badai reda, Diaz kembali ke Portugis. Oleh Diaz dan rombongannya, ujung Selatan benua Afrika dinamai Tanjung badai. Namun, Raja Portugal Joao II mengganti nama menjadi Tanjung Harapan (Cape of Good Hope) karena untuk menghilangkan kesan
TujuanPortugis Datang ke Indonesia. Tujuan pelayaran Portugis ke Indonesia dikenal dengan 3G yaitu Gold, Glory, dan Gospel. Gold (Emas), Tujaun pertama yaitu mendapatkan keuntungan yang besar atau dilambangkan dengan emas. Keuntungan tersebut diambil dari perdagangan rempah - rempah, dengan mengambil rempah - rempah dengan harga yang murah di Maluku kemudian menjual dengan harga yang
Portugismerupakan salah satu bangsa di Indonesia yang mempelopori penjelajahan samudera. Portugis dan Spanyollah bangsa pertama yang berlomba-lomba untuk melakukan perjalanan menuju dunia baru. Banyak faktor yang membuat Portugis dan bangsa lain untuk menjelajah samudera, salah satunya adalah adanya semangat 3G, gold, glory gospel.
Selanjutnya raja Portugis memanggil pelaut ulung bernama Bartholomeus Diaz. Diaz memakai jalur yang berbeda dengan Spanyol, yaitu menyusuri pantai barat Afrika. Namun sayang ekspedisi Diaz dihantam ombak besar, di wilayah yang sekarang dikenal dengan nama Tanjung Harapan atau Cape of God Hope.
Vay Tiền Nhanh Ggads. Bangsa portugis merupakan bangsa eropa pertama yang mencapai kepulauan nusantara. Pencarian mereka untuk mendominasi sumber perdagangan rempah-rempah yang menguntungkan pada abad ke 16 dan usaha penyebaran katolik roma. Percobaan awal bangsa portugis mendirikan koalisi dan perjanjian damai pada tahun 1512 dengan kerajaan Sunda di Parahyangan gagal akibat sikap permusuhan yang ditunjukkan oleh sejumlah pemerintahan islam di Jawa, seperti demak dan banten. Bangsa Portugis mengalihkan arah ke kepulauan Maluku, yang terdiri atas berbagai perkumpulan negara yang awalnya berperang satu sama lain namun memelihara perdagangan antar pulau dan internasional. Melalui penaklukan militer dan persekutuan dengan penguasa setempat mereka mendirikan pos, benteng, dan misi perdagangan di Indonesia timur, termasuk pulau ternate, ambon, dan solor. Motivasi bangsa Portugis memulai petualangan ke timur menurut ahli sejarah dan arkeolog islam Uka Tjandrasasmita dalam buku Indonesia-Portugal “five hundred years of historical relation ship Cepesa, 2002 Feitoria emas Fortaleza kejayaan Igreja gereja Tahun 1487, Bartolomeus Dias mengitari Tanjung Harapan dan memasuki perairan Samudra Hindia. Selanjutnya pada tahun 1498, Vasco da Gama sampai di India. Namun, orang-orang Portugis ini segera mengetahui bahwa barang-barang dagangan yang hendak mereka jual tidak dapat bersaing di pasaran India yang canggih dengan barang-barang yang mengalir melalui jaringan perdagangan Asia. Karena itu, mereka sadar harus melakukan peperangan di laut untuk mengukuhkan diri. Setelah perjanjian Thordesillas 1492 pelaut-pelaut portugis dibawah pimpinan Bartholomeus Diaz mencoba mencari jalan keluar untuk menemukan dunia timur pusat rempah-rempah. Namun pelayarannya hanya sampai di ujung afrika selatan 1496. Hal ini disebabkan oleh besarnya gelombang ombak samudera hindia, sehingga kapal-kapal yang dibawa Bartholomeus Diaz tidak berhasil melewatinya. Oleh Bartholomeus Diaz tanjung ini dinamakan Tanjung Pengharapan Cape oge Good Hope atau Tanjung Harapan sekarang. Pada tahun 1498, raja portugis mengirim ekspedisinya dibawah pimpinan Vasco Da Gama. Ekspedisi ini berhasil mendarat di kalkuta india pada tahun 1498. Kemudian pada tahun 1511 dari india bangsa portugis mengirim ekspedisinya dibawah pimpinan Alfonso d’Alburquerque, mengikuti perjalanan para pedagang islam. Pada tahun itu juga portugis berhasil menduduki malaka, pusat perdagangan islam di Asia Tenggara. Kemudian portugis tiba di Ternatemaluku tahun 1512. Awalnya masyarakat Maluku menyambut baik dan saling berebut menanamkan pengaruh kepada portugis agar portugis dapat membeli rempah-rempah dan membantu masyarakat Maluku menghadapi para musuh. Kedatangan bangsa Portugis diterima baik oleh sultan ternate adalah Portugis dianggap sebagai pembeli rempah-rempah dengan harga tinggi. Portugis dimintai bantuan untuk bersama sama menyerang tidore. Pada saat itu, kesultanan ternate di Maluku diperintah oleh Kaicil Darus meminta bantuan Portugis untuk mendirikan sebuah benteng agar terhindar dari serangan daerah lain. Tahun 1522 Portugis mengabulkan permintaan sultan ternate dengan mendirikan benteng Saint John. Benteng tersebut harus dibayar mahal dengan perjanjian monopoli perdagangan rempah-rempah, perjanjian tersebut ternyata menimbulkan kesengsaraan rakyat tidak boleh menjual rempah dengan harga bebas karna harga sudah ditetapkan portugis dengan harga murah. Akibat nya terjadi permusuhan antara Ternate dan Portugis. Sebab-sebab perlawanan rakyat ternate terhadap Portugis Portugis melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate sehingga merugikan rakyat. Portugis memaksa sultan Ternate mengakui kekuasaannya di Ternate. Portugis membunuh sultan Hairun sebagai raja Ternate. Lalu Bangsa Spanyol pun tiba di Maluku, timbul lah pertentangan antara bangsa Portugis dan Spanyol, pertikaian tersebut sejalan dengan adanya pertentangan sultan Ternate dan Tidore. Untuk menyelesaikan pertikaian kedua bangsa kulit putih itu, Paus turun tangan dan pada tahun 1529 dilakukan perjanjian Saragossa Zaragosa. Isi perjanjian itu antara lain Bumi ini dibagi atas dua pengaruh yaitu pengaruh bangsa spanyol dan portugis. Wilayah kekuasaan spanyol membentang meksiko ke arah barat sampai ke kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan portugis membentang dari Brazillia kearah timur sampai ke kepulauan Maluku Beberapa Tokoh Portugis Tahun 1487, Bartolomeu Dias bahasa adalah seorang penjelajah Portugis yang berlayar mengitari Tanjung Harapan dan memasuki perairan Samudra Hindia. Raja John II dari Portugal menunjuk dia pada tanggal 10 Oktober 1486 sebagai kepala ekspedisi untuk berlayar mengelilingi ujung selatan Afrika dengan harapan mencari rute perdagangan baru menuju Asia. Vasco Da Gama. Dia seorang penyelidik portugis yang berhasil menemukan jalur laut ke dunia timur India dengan menyusuri mengelilingi benua Afrika. Vasco Da Gama bongkar sauh pertama pada tanggal 8 juli 1497. Alur yang ditempuh adalah Kepulauan Tanjung Verde, terus kea rah selatan menembus samudera Atlantik, berbelok kearah timur langsung mencapai Tanjung Harapan, Gama meneruskan pelayaran menyusur pantai timur Afrika menembus daerah kekuasaan muslim Mombasa dan Malindi kenya. Pada tahun 1498 Vasco Da Gama sampai di kalikut India. Suatu keistimewaan lain dari ekspedisi ini adalah di bawanya sejumlah bau “padrao” yaitu batu bertulis dengan lambang gambar “bola dunia” untuk dipancangkan pada setiap tempat yang ditemukan portugis sebagai daerah koloninya. Alfonso D’albuquerque. Untuk mendapatkan daerah penghasil rempah-rempah Portugis mengirimkan dua ekspedisi, yaitu Dipimpin Diego Lopez de Sequera. Ekspedisi ini gagal menemukan tempat asal mula rempah-rempah Alfonso D’abuquerque. Ekspedisi ini berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511 Tujuan Portugis Datang Ke Indonesia Tujuan pelayaran Portugis ke Indonesia dikenal dengan 3G yaitu Gold, Glory dan Gospel, sebagai berikut Gold “Emas” tujuan pertama yakni mendapatkan keuntungan yang besar atau dilambangkan dengan emas. Keuntungan tersebut diambil dari perdagangan rempah-rempah dengan mengambil rempah-rempah dengan harga yang murah di Maluku kemudian menjual dengan harga yang tinggi di Eropa. Glory “Kejayaan” Kejayaan disini diartikan sebagai perluasan wilayah yang dilakukan oleh pada pelaut Eropa. Kejayaan juga dapat diartikan sebagai pencarian daerah jajahan di wilayah Asia Tenggara yang kaya akan rempah-rempah. Gospel “penyebaran agama” Portugis merupakan negara dengan agama Nasrani yang kuat maka dari itu misi pelayaran Portugis ke daerah-daerah singgahan juga disertai misi penyebaran agama. Hal ini terlihat di daerah Maluku yang pada saat itu dipengaruhi agama Nasrani. Kebijakan Kerajaan Portugis Di Indonesia Portugis menjajah Indonesia dari tahun 1512 M hingga 1641 M. Beberapa kebijakan diterapkan di Indonesia terutama di daerah Maluku. Kebijakan tersebut diantaranya yaitu Menanamkan kekuasaan di Maluku. Menyebarkan agama Katolik. Mengembangkan bahasa dan musik keroncong. Memonopoli perdagangan. Kebijakan yang dilakukan Portugis ini sangat merugikan petani terutama adanya sistem monopoli perdagangan karena Portugislah yang mematok harga dari rempah-rempah tersebut. Petani juga tidak leluasa menjual rempah-rempahnya ke pihak lain selain Portugis. Dengan adanya sistem monopoli ini membuat Portugis mendapat keuntungan yang sangat besar. Berikut ini merupakan dampak dari adanya kebijakan-kebijakan yang diberlukan oleh Portugis yaitu Terganggunya sistem perdagangan. Agama Katolik mulai menyebar di daerah yang diduduki Portugis. Rakyat menjadi miskin dan menderita. Munculnya rasa persatuan untuk melawan Portugis di Maluku. Bahasa Portugis bercampur dan memperkaya perbendaharaan kata, serta mempengaruhi nama-nama keluarga di daerah Maluku. Berkembangnya seni musik keroncong. Perlawanan Terhadap Bangsa Portugis Perlawanan dari Demak Pada tahun 1527, armada Demak di bawah pimpinan Fatahillah/Falatehan dapat menguasai Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh Fatahillah/Falatehan dan ia kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang artinya kemenangan besar, yang kemudian menjadi Jakarta. Perlawanan dari Aceh Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1615 dan 1629. Perlawanan dari Maluku Pada tahun 1570, rakyat Ternate dibawah pimpinan Sultan Hairun melakukan perlawanan, namun Sultan Hairun tewas terbunuh. Selanjutnya diteruskan putranya Sultan Babullah tahun 1570-1575 dan berhasil mengusir Portugis. Mundurnya Portugis Dari Indonesia Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun dapat kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya peperangan dipimpin oleh Sultan Babullah selama 5 tahun 1570-1575, membuat Portugis harus angkat kaki dari Ternate dan terusir ke Tidore dan Ambon. Perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis dimanfaatkan Belanda untuk menjejakkan kakinya di Maluku. Pada tahun 1605, Belanda berhasil memaksa Portugis untuk menyerahkan pertahanannya di Ambon kepada Steven van der Hagen dan di Tidore kepada Cornelisz Sebastiansz. Demikian pula benteng Inggris di Kambelo, Pulau Seram, dihancurkan oleh Belanda. Sejak saat itu Belanda berhasil menguasai sebagian besar wilayah Maluku dan Portugis diusir ke Timor Timur sejak 1515. Pengaruh Portugis Di Nusantara Portugis sebagai bangsa yang menjajah Indonesia memiliki pengaruh tersendiri bagi bangsa Indonesia diantaranya yaitu Berkembangnya agama Kristen terutama di daerah Maluku. Berkembangnya aliran musik kroncong. Peninggalan berupa benteng-benteng Portugis. Adanya nama-nama Indonesia yang menggunakan nama Portugis. Peninggalan berupa meriam. Selama berada di Maluku bangsa Portugis mempengaruhi kebudayaan mereka dengan adanya balada keroncong romantis yang beradal dari iringan gitar. Selain itu kosakata bahasa Indonesia juga mendapat pengaruh dari Portugis, seperti kata pesta, sabun, bendera, meja dan lain-lain. Pengaruh bahasa Portugis ini seakan menjadi pelengkap bahasa Melayu sebagai lingua franca di Nusantara, bahkan di daerah Ambon banyak nama-nama yang berbau Portugis seperti da Costa, Mandoza, da Silva dan lain-lain. Baca Juga “Masa Penjajahan Inggris” Sejarah & Pemerintahan – Bidang Ekonomi – Hukum – Sosial – Ilmu Pengetahuan Pengertian, Tujuan, Dan Hak Istimewa VOC Beserta Faktor Penyebab Runtuhnya VOC Lengkap Masa Pendudukan Jepang di Indonesia 1942-1945 “Peristiwa 10 November 1945” Definisi & Kedatangan Sekutu – Terjadinya Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
- Bartolomeu Dias atau terkadang disebut Bartholomeus Diaz adalah penjelajah Portugis yang dikenal sebagai penemu Tanjung Harapan di Afrika Selatan. Perjalanan Bartolomeu Dias hingga sampai ke Tanjung Harapan tidak hanya penting bagi Portugis, tetapi juga bagi bangsa Eropa yang lain. Pasalnya, penemuan Tanjung Harapan pada 1488 membuka jalur pelayaran dari Eropa ke ujung selatan Benua Bartolomeu Dias juga membangkitkan optimisme bangsa Portugis, yang dikenal sebagai pelopor pelayaran dunia, untuk melanjutkan perjalanan menuju belahan dunia timur yang kaya akan rempah-rempah. Setelah itu, Portugis mengirim banyak ekspedisi untuk menemukan jalur ke Asia, salah satunya dipimpin oleh Bartolomeu Dias. Namun, Bartolomeu Dias tidak pernah berhasil sampai di Asia, atau bahkan mengapa Barholomeu Dias tidak sampai ke Indonesia? Baca juga Bartolomeu Dias, Penjelajah Portugis yang Menemukan Tanjung Harapan Rute perjalanan Bartolomeu Dias ke Tanjung Harapan Pada 10 Oktober 1486, Bartolomeu Dias ditunjuk oleh Raja John II dari Portugal sebagai kepala ekspedisi untuk berlayar mencari rute perdagangan baru ke Asia, atau lebih tepatnya India. Kala itu, hubungan perdagangan Eropa dengan Asia melalui darat terputus akibat penaklukan Kekaisaran Ottoman atas Konstantinopel pada 1453. Pada Agustus 1487, Bartolomeu Dias berangkat dari pelabuhan Lisbon di Portugal dengan tiga buah kapal.
Penjelajahan samudera oleh orang-orang Barat yang dilakukan pada pertengahan abad ke -15. Penjelajahan samudera ini didorong oleh pernyataan ilmuwan yang bernama Copernicus dan Galelio yang menyatakan bahwa bumi itu bulat dan matahari sebagai pusat tata surya. Pernyataan di atas inilah yang mendorong banyak pelaut Spanyol dan Portugis untuk mengarungi samudera untuk mencari daerah baru. Penjelajahan yang dilakukan oleh para pelaut Spanyol dan Portugis ini berkaitan dengan kondisi pada saat itu yang terjadi yaitu situasi perdagangan di Laut Tengah. Pada tahun 1453, Konstantinopel jatuh ke tangan Turki Utsmani. Sehingga para pelaut Eropa tidak bisa melalui jalur perdagangan Laut Tengah. Dan mencari daerah baru untuk mendapatkan rempah-rempah yang akan dijual kembali di pasar Eropa. Selain pelaut Spanyol dan Portugis, ada pula saudagar yang berasal dari Venesia, Italia yaitu Marcopolo yang mengadakan perjalanan ke Timur. Marcopolo dalam mengadakan penjelajahan samudera, ia pernah tinggal di Cina dan pernah pula menjabat sebagai gubernur Nanking. Perjalanan Marcopolo ke Cina melalui Bagdad, Persia, Tibet, dan akhirnya tiba di Cina. Selain Marcopolo, ada pula penjelajah yang berasal dari Portugis yang bernama Bartholomeus Diaz de Novaez. Pada abad ke -15 pelaut-pelaut Portugis telah menjelajahi pantai Afrika Barat. Namun pada umumnya hanya smpai Tanjung Emas. Oleh karena itu Bartholomeus Diaz diutus oleh raja Portugis untuk membuat peta perjalanan menyusuri pantai Afrika Barat. Setelah perjanjian Thordesills 1492 pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan Bartholomeus Diaz mencoba mencari jalan keluar untuk menemukan dunia timur pusat rempah-rempah. Namun pelayaran Bartholomeus Diaz hanya sampai diujung Afrika Selatam 1496. Hal ini disebabkan oleh besarnya gelombang ombak samudera Hindia Indonesia, sehingga kapal-kapal yang dibawa oleh Bartholomeus Diaz tidak berhasil melewatinya. Oleh Bartholomeus Diaz, tanjung itu diberi nama Tanjung Harapan melihat keberhasilan pemetaan dan pejelajahan oleh para pelaut portigis, membuat menarik perhatian Spanyol untuk mengirimkan pelaut-pelautnya. Christophorus Colombus adalah salah satu seorang pelaut yang diutus oleh raja Spanyol untuk menjelajahi samudera. Colombus adalah berasal dari Italia dan sudah lama menetap di Spanyol. Sehingga dia juga mengabdi pada raja Spanyol. Ia mndapat dukungan dari ratu Isabela Spanyol untuk menjelajahi samudera dan berlayar ke arah barat Atlantik, karena ia telah sering menyusuri perairan tersebut, menuju Eropa utara, Eslandia, Azora, dan Madeira. Dan kemudian Colombus menemukan jalan ke benua Amerika, akan tetapi tidak pernah menginjakkan kakinya di benua tersebut. Ia hanya berhasil mencapai kepulauan Bahama, Cuba, Jamaica, dan Haiti di laut Karibia, Amerika Tengah. Yang berhasil menginjakkan kaki di Benua Amerika adalah Amerigo setidak-tidaknya telah berhasil merintis jalan ke Hindia Timur melalui rute arah barat Atlantik yang sangat berbahaya. Dengan adanya rute peninggalan Colombus ini meyakinkan Magelhaens setelah adanya penjelajahan itu. Dengan pengetahuan yang diperolehnya tersebut, ia berkesimpulan bahwa di ujung selatan benua Amerika terdapat sebuah selat. Selat tersebut menghubungkan Lautan Atlantik dengan lautan di seberang benua Amerika. Pada tanggal 10 Agustus 1519, Ferdinand Magelhaens memimpin lima awak kapal menuju benua Amerika. Dalam ekspedisinya, Magelhaens dibantu oleh Kapten Juan Sebastian del Cano dan seorang sastrawan dan sejarawan Italia yaitu Pigafetta. Ekspedisi inilah yang pertma kali berhasil mengelilingi bumi. Magelhaens mengawali penjelajahannya melewati pesisir barat benua Amerika, kemudian menelusuri ujung Amerika Selatan, dan memasuki selat yang menghububgkan samudera Atlantik dengan Laut Pasifik. Selat tersebut kemudian disebut dengan Selat Magelhaens. Setelah Bartholomeus Diaz gagal maka raja Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Vasco da Gama. Ekspedisi kali ini berhasil mendarat di Kalkuta India tahun 1497. Di daerah India ini berhasil mendapat rempahnya. Pada tahun 1511, dari India bangsa Portugis mengirim ekspedisinya di bawah Alfonso d’Albuquerque, mengikuti perjalanan para pedagang islam. Tahun 1511 Portugis berhaisl menduduki Malaka, pusat perdagangan islam di Asia Tenggara. Dari Malaka itu bangsa portugis melanjutkan pelayarannya ke arrah timur dengan tujuan untuk mendapatkan pusat rempah-rempah di maluku. Namun terjadi perselisihan dengan Spanyol dan lewat perjanjian Saragozza 1521 dapat diselesaikan. Portugis menuasai maluku dan Spanyol kembali ke Portugis menguasai jalur pelayaran perdagangan antara Hindia Timur Indonesia Timur/Maluku sampai Eropa selama hampir satu abad. Perdagangan rempah-rempah yang dilakukan oleh bangsa Portugis ini sangat besar pengaruhnya terhadap bangsa Belanda. Terlebih lagi setelah para pedagang Belanda tidak diperkenankan lagi untuk melakukan kegiatannya di Lisabon, Portugis maka para pedagang Belanda merasa kesuitan untuk mendapatkan rempah-rempah. Oleh karena itu, para pedagang Belanda berusaha mencari sendiri sumber rempah-rempah yang ada di dunia Belanda memulai pelayarannya, pad tahun 1596 dibawah pimpinan Cournnelis de Houtman, para pedagang bangsa Belanda tiba di Banten Indonesia. Dari bandar banten pelaut Belanda melanjutkan pelayaran ke arah timur dan mereka kembali dengan membawa rempah-rempah dalam jumlah yang cukup keberhasilannya itu, para pedagang Belanda semakin ramai datang ke Indonesia. Keadaan seperti ini telah menyebabkan timbulnya persaingan diantara para pedagang Belanda itu. Untuk mengatasi persaingan itu pemerintah Belanda yang diberi nama Verenigde Oost Indische Compagnie VOC yaitu persekutuan dagang Hindia Timur. VOC berdiri tahun 1602 yang juga dikenal kompeni Belanda. Adaya VOC membuat Portugis semakin terdesak. Dan VOC semakin memonopoli perdagangan rempah-rempah dan mulai mempunyai hak-hak istimewa dengan menjajah secara tidak para pelaut yang telah disebutkan diatas masih banyak pula penjelajah-penjelajah Eropa yang mengadakan penjelajahan samudera diantaranya seperti Hernado Cortez 1485-1547 , Pedro Alvares Cabral, Fransisco Pizarro 1475-1541 dan masih banyak lainnya yang dapat dilihat di Peta Penjelajahan Samudera.
Jawaban yang tepat dari pertanyaan di atas adalah C. Untuk lebih detailnya, yuk pahami penjelasan berikut Bangsa Eropa yang memulai pelayaran samudera untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah adalah Spanyol dan Portugis. Keduanya memiliki hasrat untuk menguasai perdagangan rempah dunia dan juga merupakan negara pemeluk agama Katolik. Untuk menjaga kerukunan dua bangsa ini, maka pihak gereja Katolik mengajak untuk bermusyawarah. Hasil musyawarah tersebut dikenal dengan perjanjian Tordesillas. Perjanjian Tordesillas membagi dua garis wilayah di luar Spanyol dan Portugis. Belahan sebelah timur dimiliki oleh Portugis dan belahan sebelah barat dikuasai Spanyol. Berdasarkan perjanjian Tordesillas, maka jalur Portugis yang dinahkodai oleh Bartholomeus Diaz menyusuri pantai barat Afrika. Namun sayang, ekspedisi Diaz dihantam ombak besar di wilayah yang sekarang dikenal dengan nama Tanjung Harapan atau Cape of God Hope. Oleh karena alasan tersebut, Diaz akhirnya kembali ke negara asalnya.
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Tokoh Penjelajah Samudra? Apakah kalian pernah mendengar istrilah dari Tokoh Penjelajah Samudra? Jangan khawatir jika kalian belum pernah mendengarnya, disini PakDosen akan membahas secara rinci tentang tokoh penjelajah samudra dan gambarnya. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. 1. Bartholomeus Diaz Bartholomeus Diaz merupakan seorang penjelajah dari Portugis. Pada bulan Agustus 1487, dia diutus oleh Raja Portugis Joao II John II untuk melakukan pelayaran ke Afrika Barat dalam usahanya menemukan Hindia, daerah yang kaya akan rempah-rempah. Kepulauan nusantara sudah sangat terkenal waktu itu sebagai pusat penghasil rempah-rempah. Hindia/Indonesia terkenal di Eropa karena buku Books of arious periences yang ditulis oleh Marcopolo 1254-1324. Marcopolo merupakan pedagang dari Venesia, Italia. Di bukunya itu dia mengisahkan tentang kejaiban dunia atau Imago Mundi selama perjalanannya termasuk ketika dia berada di Hindia. Bartholomeus Diaz memulaikan pelayarannya dari Lisabon, ibu kota Portugis mengambil rute menyusuri Pantai Barat Afrika. Kemudian pada akhirnya dia sampai ke ujung selatan Benua Afrika. Di daerah itu, dia terpaksa berhenti kerena ombaknya cukup besar dan anginnya bertiup kencang. Ketika badai mereda, Diaz kembali ke Timur, lalu ke Utara, dan mencapai pantai Afrika di Teluk Mossel. Anak buah kapalnya ABK sempat mendesak untuk pulang ketika kapal sudah jauh berlayar ke arah Tenggara. Namun, Bartholomeus Diaz telah melihat bahwa pantai Afrika berbelok ke Utara sehingga jalan ke India terbuka. Dias pun kemudian menamakan titik Barat Daya Afrika itu sebagai Tanjung Badai. Kemudian oleh Raja Joao II menggantinya dengan nama Tanjung Harapan Cape of God Hope. Dinamakan Tanjung Harapan karena tempat ini memberikan harapan bagi bangsa Portugis untuk menemukan Hindia. Bartholomeus Diaz mendarat di Tanjung Harapan, Afrika pada tahun 1488. 2. Alfonso de Albuquerque Afonso de Albuquerque adalah seorang penjelajah dari Portugis yang terkenal yang berperan dalam pembentukan Pemerintahan Kolonial Portugis di Asia. Lahir di Alhandra pada tahun 1453, di dekat kota Lisbon, Portugal, dia pada suatu masa dikenal sebagai The Great, The Caesar of the East and as The Portuguese Mars. Ayahnya, Gonçalo de Albuquerque, Lord of Vila Verde dos Francos memegang posisi yang cukup penting di pemerintahan. Dari ayahnya pula ia memiliki hubungan darah/keturunan dengan keluarga kerajaan Portugal. Dia mendapatkan pendidikan dalam bidang matematika and Latin Klasik pada masa kekuasaan Afonso V dari Portugal, dan setelah wafatnya bangsawan itu, ia sepertinya bekerja di Arzila, Morocco untuk beberapa saat. Pada saat ia kembali ia ditunjuk se estribeiro-mor kepala penasihat untuk João II dari Portugal. Ketika raja baru Manuel I dari Portugal bertahta dia menunjukkan beberapa keengganan menuju Albuquerque, teman dekat yang ditakuti D. João II dan tujuh belas tahun lebih tua darinya. Pada tanggal 6 dari 1503 setelah karir militer yang panjang dan pada usia dewasa, Afonso de Albuquerque dikirim off pada ekspedisi pertama ke India dengan sepupunya Francisco de Albuquerque, setiap tiga komandan kapal, berlayar bersama dengan Duarte Pacheco Pereira dan Nicolau Coelho. Mereka berpartisipasi dalam beberapa pertempuran melawan pasukan Zamorin dari Calicut Calecute, Kozhikode, setelah berhasil mendirikan raja Cohin Cohim, Kochi dengan aman di atas takhtanya. Sebagai imbalan atas layanan ini mereka memperoleh izin untuk membangun sebuah benteng Portugis di Cochin dan hubungan perdagangan didirikan dengan Quilon Coulão, Kollam, sehingga membantu meletakkan dasar kerajaan negaranya di Timur. Pada bulan November, sesudah Malaka aman dan mempelajari kawasan dari “kepulauan rempah-rempah” lalu rahasia, Albuquerque mengirim sebuah pelayaran ke timur untuk menemukan rempah-rempah, dipimpin oleh Antonio de Abreu dipercaya dengan wakil komandan Francisco Serrão. Melayu pilot direkrut untuk membimbing mereka melalui Jawa, Kepulauan Sunda Kecil dan Pulau Ambon ke Banda Islands, di mana mereka tiba di awal 1512. Di sana mereka tinggal selama sekitar satu bulan,. membeli dan mengisi kapal mereka dengan pala dan cengkeh. António de Abreu kemudian berlayar untuk sementara Amboina Serrão melangkah maju ke Maluku tetapi terdampar dekat Seram. Sultan Abu Lais dari Ternate mendengar tentang mereka terdampar, dan, melihat kesempatan untuk bersekutu dengan bangsa asing yang kuat, membawa mereka ke Ternate tahun 1512 adalah mereka diizinkan untuk membangun benteng di pulau, Fort São João Baptista de Ternate, dibangun pada tahun 1522. Afonso de Albuquerque adalah seorang penulis yang produktif, mempunyai banyak menulis surat kepada raja pelaporan semua jenis hal selama gubernur, dari masalah kecil untuk strategi utama. Pada 1557 anaknya menerbitkan sebuah koleksi surat-suratnya di bawah judul Commentarios melakukan Grande Affonso d’Alboquerque – referensi yang jelas untuk Tafsiran Kaisar-yang kemudian dikaji dan diterbitkan kembali tahun 1576.. . Ada Albuquerque digambarkan sebagai “seorang yang bertubuh tengah, dengan wajah yang panjang, berwarna segar, hidung agak besar Dia adalah orang bijaksana, dan sarjana Latin, dan berbicara dalam frase elegan, percakapan dan tulisan-tulisannya menunjukkan pendidikan yang sangat baik nya Dia. kata-kata siap, sangat berwibawa dalam perintah itu, sangat berhati-hati dalam berurusan dengan orang Moor, dan sangat ditakuti namun sangat dicintai oleh semua, kualitas jarang ditemukan bersatu dalam satu kapten Dia sangat gagah berani dan disukai oleh keberuntungan.. “ Pada 1572 prestasi Albuquerque’s yang tertulis dalam The Lusiads, puisi epik Portugis utama dengan Luís Vaz de Camões Pupuh X, bait 40 sampai 49, adalah penyair yang memuji prestasi, tapi memiliki merenung mengerut atas aturan keras terhadap orang-orangnya sendiri, di antaranya Camões hampir sesama kontemporer. Pada tahun 1934 Albuquerque dirayakan oleh Fernando Pessoa di Mensagem, sebuah epik simbolis. Pada bagian pertama dari karya ini, yang disebut “Brasão” Coat-of-Arms, ia berkaitan protagonis historis Portugis ke masing-masing bidang dalam Portugis mantel-of-senjata, Albuquerque menjadi salah satu sayap griffin dipimpin oleh Henry navigator, sayap lain sebagai raja Yohanes II. Sebuah variasi indah dan mahal mangga, yang ia gunakan untuk membawa pada perjalanan ke India, telah dinamai untuk menghormatinya, dan saat ini dijual di seluruh dunia sebagai mangga Alphonso. Meskipun ketenaran, kota Albuquerque di New Mexico tidak dinamai menurut namanya. Itu dinamai setelah Raja Muda Spanyol Meksiko bernama Don Francisco Fernández de la Cueva, yang juga memegang gelar Adipati Alburquerque. Ada, bagaimanapun, sebuah kota dekat perbatasan Spanyol-Portugis bernama Alburquerque yang mungkin akar dari kedua nama. Selain itu, sangat mungkin bahwa salah satu thoroughfares utama di Malaka’s Portugis Pemukiman, Jalan D’Albuquerque, diberi nama setelah Afonso. 3. Vasco da Gama Untuk melanjutkan usaha Diaz, pada tanggal 8 Juli 1497, Raja Portugis, yang bernama Emmanuel I, memerintahkan seorang pelaut bernama Vasco da Gama untuk berlayar ke Timur kembali untuk mencari asal rempah-rempah. Karena rute pelayaran sudah ditemukan sebelumnya, Vasco da Gama langsung berlayar ke Samudra Atlantik dan sampai di sebelah Utara Pantai Tanjung Harapan. Pada tanggal 22 Mei 1498, Vasco da Gama bersama rombongannya yang terdiri dari para ABK dan pedagang tiba di Calcuta dan Goa di Pantai Barat India. Di kedua tempat itu, Vasco da Gama berupaya mendirikan pos perdagangan, karena dia menyangka India merupakan daerah penghasil rempah-rempah. Walaupun pada akhirnya dia dan para pedagang mengetahui India bukan penghasil rempah-rempah. Ia sempat membeli rempah-rempah untuk di kirim ke Portugis dan sebagiannya dijual ke negara Eropa lainnya. 4. Christopher Columbus Pada tanggal 3 Agustus 1492, dengan tiga buah kapal, yaitu Santa Maria, Nina dan Pinta, Christopher Columbus bersama adiknya Bartholomew ahli membuat peta mulai berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia Timur. Columbus memulai perjalanan ke Timur atau Asia dengan menyeberangi Samudra Atlantik. Dia mengarungi Samudra Atlantik lebih dari dua bulan untuk sampai di Pulau Guanahani yang terletak di Kepulauan Bahama, Karibia yang selanjutnya dikenal sebagai Hindia Barat. Dia dan seorang penyelidik bernama Amerigo Vespucci mendarat di Pulau Guanahani yang dikiranya Hindia pada tanggal 12 Oktober 1492. Kepulauan Bahama, Karibia kemudian diambil alih oleh tentara Spanyol dan diberi nama San Salvador. Pada tanggal 6 Desember 1492, Columbus mendarat di Haiti yang kemudian dinamakan Hispaniola. Sesuai perjanjian, ia diangkat menjadi Gubernur di Haiti. Christopher Columbus kemudian memutuskan kembali ke Spanyol pada tanggal 16 Januari 1493. Karena keberadaannya di Benua Amerika inilah, kemudian Christoper Columbus dikenal sebagai penemu Benua Amerika. 5. Ferdinand Magelhaens Ferdinand Magelhaens seperti juga Columbus merupakan penjelajah Samudra yang berasal dari Spanyol. Pada tanggal 10 Agustus 1519, Magelhaens berlayar ke barat dengan di dampingi oleh Kapten Juan Sebastian del Cano dan seorang penulis dari Italia yang bernama Pigafetta. Rombongannya terdiri atas 265 orang dan menggunakan lima buah kapal layar. Pigafetta tersebut yang menuliskan kisah perjalanan Magelhaens del Cano mengelilingi dunia yang membuktikan bahwa bumi itu bulat seperti bola. Jadi pelayaran Ferdinand Magelhaens tersebutlah yang dianggap pertama kali mengelilingi dunia. Dimulai dengan mengarungi Samudra Atlantik ke Barat menuju Pantai Timur Amerika Selatan. Ia kemudian menemukan selat di antara Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik di ujung selatan Benua Amerika yang kemudian dinamakan Selat Magelhaens. Pada tahun 1520 atau tahun 1521, setelah menyeberangi Samudra Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di Kepulauan Massava. Kepulauan ini kemudian diberi nama Filipina, diambil dari nama Raja Spanyol, Philips II. Pergantian nama ini kemudian menimbulkan kebencian dari suku Mactan yang tinggal di pulau itu. Maka pertempuran pun meletus antara orang-orang Mactan dan pasukan Ferdinand Magelhaens. Pertempuran ini menyebabkan gugurnya Magelhaes pada tanggal 27 April 1521. Rombongan yang selamat segera meninggalkan Filipina yang dipimpin oleh Kapten Sebastian del Cano menuju Maluku. Dua kapal ekspedisi yang tersisa tiba di Maluku pada tahun 1521 dan pada tahun 1522 mereka kemudian sudah tiba di Spanyol. Pelayaran ini kemudian dikenal dengan sebutan ekspedisi Magelhaens del Cano. Atas keberhasilan ekspedisi ini, Raja Spanyol menghadiahkan sebuah bola dunia tiruan yang berlilitkan ikat pinggang dengan tulisan “Engkaulah yang pertama mengitari diriku”. 6. Cornelis de Houtman dan Pieter de Kaizer Pada tahun 1595, De Houtman bersama Pieter de Kaizer dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam, memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke arah timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Namun, karena kurangnya pengalaman, perjalanan yang ia lakukan memakan waktu yang sangat lama, yakni 14 bulan. Pada bulan Juni tahun 1596 Cornelis de Houtman bersama rombongan sampai di Indonesia dan mendarat di Banten. Banten pada waktu itu merupakan pelabuhan lada terbesar di Jawa Barat. Kemudian de Houtman meninggalkan Banten menuju ke timur menyusuri pantai Pulau Jawa dan kembali ke negaranya pada tahun 1597 dengan membawa cukup banyak rempah-rempah. Semenjak Cornelis de Houtman menjejakkan kakinya di Indonesia itulah, kemudian orang-orang Belanda mulai melakukan pelayaran-pelayaran liar ke Indonesia mencari rempah-rempah. 7. Jacob Van Neck dan Van Waerwyck Arung samudra yang dilakukan oleh bangsa Belanda kemudian terus berlanjut. Kini giliran Jacob Van Neck dan Van Warwyk yang mengarungi samudra dengan tujuan yang sama mencari sumber rempah di Indonesia. Mereka berhasil mendarat di Banten tahun 1598. Mereka disambut dengan baik di Banten, Tuban, dan Maluku karena kedatangan mereka bersikap hormat dengan penduduk setempat berbeda dengan pendahulu mereka Cornelis de Houtman. Sebab lain Van Neck dan Van Warwyk disambut dengan penuh keramahan oleh para penduduk adalah Banten baru saja mengalami banyak kerugian oleh orang-orang Portugis. Begitu pula halnya dengan Tuban dan Maluku, terlebih lagi saat itu Ternate sudah tidak menjadi sekutu Portugis, malah mereka sedang bermusuhan dengan Portugis dan Spanyol. 8. Sir Francis Drake Dialah orang Inggris pertama yang datang ke Indonesia dalam pelayarannya mengarungi dunia. Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat pada 1577-1580. Dalam pelayarannya, rombongan ini singgah di Ternate dan sempat melakukan perdagangan rempah-rempah kemudian pulang ke negaranya dengan muatan cengkih. 9. Sir James Lancaster dan George Raymond Pada tahun 1591, Ratu Inggris yang bernama Elizabeth I yang pertama mendukung keterlibatan Inggris secara langsung dalam perdagangan rempah-rempah. Sir James Lanchester dan George Raymond atas nama Ratu Inggris tersebut kemudian bersiap dan mengadakan pelayaran. Lanchester berhasil mencapai Aceh dan Penang dan sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada tahun 1600, Elizabeth I memberikan hak oktroi kepada maskapai atau organisasi dagang Inggris EIC. Pelayaran pertama maskapai dagang ini di pimpin oleh Lanchester dan pada bulan Juni 1602, berhasil tiba di Aceh dan terus menuju Banten. Akhirnya, dia mendapat izin membangun kantor dagang. Pelabuhan Banten inilah yang menjadi pusat kegiatan orang-orang Inggris sampai tahun 1682. Pada saat itu, Inggris memperoleh kemajuan di wilayah Asia. 10. Sir Henry Middleton Pelayaran kedua EIC di pimpin oleh Sir Henry Middleton di tahun 1604. Dia kemudian berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Belanda. Antara 1611-1617, mereka mendirikan kantor-kantor dagang di Sukadana Kalimantan Barat Daya, Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi. Melihat kenyataan ini Belanda kemudian marah dan berkomplik dengan Inggris. Belanda menganggap bahwa cita-cita mereka dalam memonopoli perdagangan telah terlepas. Demikian Penjelasan Materi Tentang Tokoh-Tokoh Dunia dalam Penjelajah Samudra dan Gambarnya Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi
bartholomeus diaz diutus raja portugis untuk mengatur perjalanan ke